Tuesday, September 20, 2011

Perilaku Menyimpang


Definisi, Hakikat dan Fokus Kajian 

Cohen mendefinisikan perilaku menyimpang dengan beberapa definisi :
1. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari aturan-aruran normatif dan tidak sesuai dengan  harapan masyarakat.
2. perilaku menyimpang adalah perilaku yang secara statistik abnormal.
3. Perilaku menyimpang adalah tingkah laku yang patologis (sakit).
4. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang secara sosial dianggap tidak baik yang berkaitan dengan peranan penyimpangan (kontekstual, waktu, tempat., dan jumlah).

Hakikat perilaku menyimpang

Hakikatnya perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang, melanggar, bertentangan dari aturan-aturan normatif dan harapan masyarakat.

Fokus Kajian 
Ada 3 fokus kajian perilaku menyimpang yaitu :
  1. Actor (pelaku) yaitu fokus terhadap pelaku perilaku menyimpang yang bisa dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, jabatan atau status sosial dll. Misalnya anak anak karena usianya yang masih muda akan dikatakan menyimpang jika ia meroko, main judi dll. Contoh lainnya pada jenis kelamin laki-laki tetapi perilakunya menunjukan perilaku seperti perempuan maka ia dianggap menyimpang, pejabat yang korupsi, anak jalanan melakukan pencopetan.
  2. Act (tindakan) yaitu fokus terhadap perilaku menyimpang itu sendiri. Seperti : pencopetan itu sendiri, korupsi itu sendiri, pembunuhan dll.
  3. Sosial Control yaitu kontrol yang dilakukan oleh masyarakat : Guru, polisi, lembaga masyarakat, keluarga dari individu yang bersangkutan.
Fokus kajian menurut safarina sadli :
  1. Bagaimanakah kualitas persepsi sosial terhadap perilaku menyimpang atau bagaimana orang banyak melihat perilaku menyimpang.
  2. Norma apa yang mempengaruhi atau yang terkena perilaku menyimpang?
  3. faktor terhadap timbulnya penyebab variasi dalam penilaian seriousitas dari berbagai tindakan perilaku menyimpang.
Deviasi dan diferensiasi
Karakteristik diferensiasi :
Diferensiasi adalah perbedaan-perbedaan yang ada  dalam individu atau dalam masyarakat yang berupa diferensiasi biologis dan demografis.
  • Diferensiasi biologis : perbedaan dalam bentuk fisik atau dampak fisik. contohnya : tinggi badan yang berbeda, berat badan yang berbeda, tuli, pincang, buta, pigmen kulit, gagap dll. Adanya perbedaan fisik tersebut akan menyebabkan stigma sosial (pendapat sosial) dan menyebabkan kesulitan seseorang atau individu dalam menjalankan perannya secara sosial di masyarakat.
  • Diferensiasi demografis : perbedaan dalam wilayah, suku bangsa, etnis tertentu yang diyakini memiliki perbedaan-perbedaan tertentu. Contohnya : Di wilayah kayu agung terdapat tradisi duta (bandit sosial), Australia yang disana terdapat pembuangan narapidana dari inggris, yahudi dianggap menyimpang. pulau cisilia banyak terdapat mafia.
Karakteristik Deviasi
  • Non behaviora : yaitu yang berkaitan dengan biologis dan demografis
  • Behaviora : yaitu yang berkaitan dengan penyimpangan atau deviasi tingkah laku. Tipe deviasi behaviora tersebut adalah : tipe personal (dilakukan oleh seorang), dan tipe sosial (dilakukan oleh kelompok). Aspeknya : adalah aspek lahiriah (overt) yang terbagi lagi kepada verbal (dialek, gramatikal) dan non verbal (perilaku yang nyata seperti tawuran, mencopet dll). aspek yang kedua adalah aspek covert (tersembunyi) yaitu perilaku yang dapat diamati oleh diri sendiri   contohnya perilaku yang kadang-kadang terjadi secara spontan dan bersikap aneh..
Deviant juga bisa terjadi dalam organisasi. Seperti dalam gank, sindikat, teroris, Organisasi prostitusi, organisasi narkoba, lembaga traffic king dll.
Selain itu juga ada organisasi yang bersifat fornal dan in formal . Formal seperti kejahatan oleh pejabat dan karyawan kantor (korupsi), kejahatan oleh anggota DPRD, Kepolisian, pajak, BI, Depag dll. Organisasi in formal seperti : modus.

Faktor yang mempengaruhi banyaknya variasi deviant :
  1. Keadaan pelaku deviant sendiri yang sesuai dengan visibilitas sosial dan hukuman sosial
  2. Faktor komposisi usia, lingkungan, jenis kelamin, status ekonomi, jabatan / pendidikan, atau tidak adanya komunikasi langsung.
Sebab-Sebab Terjadinya Perilaku menyimpang
  1. Tahap Berfungsi. 
Tokoh : Colemon
  • Penyebab primer (adanya penyebab utama). Penyebab utama tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi seseorang dalam melakukan penyimpangan. Seseorang bisa melakuakn penyimpangan karena faktor utamanya faktor keturunan atau biologis atau karena faktor lingkungan dll.
  • Penyebab pencetus. Yaitu penyebab yang mencetuskan atau membuat orang melakukan perilaku menyimpang. contohnya orang melakukan penyimpangan karena dicetuskan oleh faktor ekonomi yang kuirang.
  • Penyebab menguatkan : yaitu karena ada sesuatu yang menguatkan sehingga seorang melakukan penyimpangan. Contohnya : penguatan dari teman sebaya yang juga menyimpang.
  • Penyebab menyiapkan : yaitu suatu penyebab yang pada akhirnya menyiapkan seseorang di masa mendatang menjadi menyimpang. contohnya di indramanyu orang tua menyiapkan anak perempuannya untuk dijual (menyimpang).
  • Sirkularitas faktor penyebab : penyebab yang kompleks.
    2.  Sumber-Sumber Asal 
  • Biologis
Kelemahan Konstitusional Tubuh seperti endomorpix, mesomorpix, ektomorpix, cacat fisik dan kecenderungan reaksi primer. deprivasi fisik, proses emosi yang berlebihan, dan patologi fisik.
 
  • Psikososial
seperti : trauma pada masa kanak-kanak, deprivasi parental (anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtua), hubungan orang tua yang patogenik (bermasalah), keluarga yang patogerik dan stress berat.
  • Sosial Kultural
Seperti kondisi perang, krisi moneter, diskriminasi ras,  perubahan sosial dan iptek yang terlalu cepat.

No comments:

Post a Comment

next page
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Yutimah Damazier |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net