Ada 7 (tujuh) Perilaku Menyimpang, yaitu :
- 1. Teori asosiasi diferensiasi ( edwin sutherland)
- Asumsi dasarnya bahwasanya orang belajar untuk melakukan penyimpangan, perilaku menyimpang terjai karena norma-norma yang ada di sekitarnya menyimpang atau karena orang berasal dari kelompok non komformitas.
- Sumber penyimpangan : keluarga, teman sebaya, hunian, subkultur, penjara.
- 2. Teori pengendalian sosial ( walter rickles)
- Asumsi dasarnya yaitu perilaku menyimpang membutuhkan pengendalian sosial. Pengendalian sosial bisa dibedakan menjadi dua : pengendalian batiniah (inner control) berupa iman, sopan, etika, moral. Yang kedua adalah pengendalian luar seperti polisi, orang tua, guru, petugas keamanan.
- 3. Teori labelling (gresham sykes dan david matza)
- Asumsi dasarnya orang melakukan penyimpangan karena adanya signifikasi label lokal yang membentuk konsep diri yang menyebabkan orang menyimpang . Signifikasi berupa nama panggilan, reputasi yang membentuk konsep diri dan mendorong seseorang untuk menyimpang. Label bisa menghasilkan kekuatan label yang membuat seseorang menyimpang,
- Ada 5 teknik menyangkal labeling tersebut :
- a) Penyangkalan tanggung jawab
- b) Penyangkalan cedera : mengakui salah, mengatakan benar
- c) Penyangkalan terhadap korban : mentralisir agar korban tidak menuntut balasan.
- d) Penyangkalan balik para pengutuk : saling menghina, seperti dirjen pajak dan polisi yang sama-sama menuduh korupsi.
- e) Mengangkat tinggi nilai kesetiaan. Ex: demo atas nama negara tapi perilakunya menyimpang dengan membakar dan merusak fasilitas.
- 4. Teori Fungsional (perspektif fungsional) oleh emile durkeim
- Melihat penympangan dalam masyarakat secara fungsinya. Fungsi perilaku menyimpang :
- - Mempertegas batasan moral dan norma
- - Mempromosikan integritas sosial
- - Menyeimbangkan struktur
- - Mengaktifkan peran lembaga masyarakat dalam menangani perilaku menyimpang.
- 5. Teori ketegangan
- Penyimpangan terjadi karena ketegangan-ketegangan seperti frustasi ekonomi lemah (sebagai tujuan budaya).
- 6. Teori kelas dan kejahatan.
- Yaitu masing-masing kelas memiliki gaya dan karakter penyimpangan yang berbeda-beda sesuai dengan kelasnya.
- - Kelas jalanan (pencopetan, perampokan, tawuran, dll)
- - Kelas Kerah Putih ( Kejahatan korporasi bagi orang yang memiliki jabatan tinggi, kelas tinggi seperti korupsi, penyuapan dll).
- - Gender (kejahatan akan berbeda-beda menurut gendernya) misalnya laki-laki : narkoba, pembunuhan, perampokan, pencopetan. Perempuan : penjualan anak, psk dll. Dan secara gender laki-laki lebih banyak melakukan aksi kejahatan.
- 7. Perspektif Konflik
- Penyimpangan terjadi karena ketidaksetaraan atau konflik. Contoh kejahatan yang dilakuakn oleh kapitalis kepada kelas ploretar yang menyebabkan ketidak setaraan dan konflik.
baguuss bangeet..
ReplyDeletesimple tapi padat, dan jelas .. :)