Saturday, July 2, 2011

Renungan Hari Ini.

Setelah peristwa kecelakaan tanggal 25 Juni lalu, fikiran saya selalu diliputi oleh pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat kehidupan dan kematian. Jawaban dari pertanyaan saya ada di berbagai Surat Al-Qur'an.
"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu..." (Qur'an, 35:5)

Setiap jiwa akan merasakan kematian” (QS Ali ‘Imran [3]: 183)

Kami tidak menganugerahkan hidup abadi untuk seorang manusiapun sebelum kamu. Apakah jika kamu meninggal dunia mereka akan kekal abadi?
(QS Al-Anbiya’ [21]: 34)

 
Saya semakin sadar bahwa setiap manusia di dunia ini pasti akan menghadapi kematian. Tak ada yang tahu kapan, dimana, kenapa, dan bagaimana cara kita akan mati. Tapi semuanya pasti akan merasakannya. Kematian tidak akan melihat apakah dia kaya, miskin, presiden, pejabat, tua, muda, laki-laki, perempuan, cantik, jelek. Kematian datang tanpa pandang bulu dan kita tidak dapat bersembunyi sejengkal pun dari kematian itu. 

Saat akan pergi rekreasi mata kuliah Penjaskes tanggal 25 Juni kemarin, tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa akan ada malaikat maut yang menjemput salah satu teman kita. Begitu juga mungkin dengan yang lainnya, mereka tak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ketika akan pergi ke kantor, pergi ke pasar, ataupun sedang melaksanakan aktifitas lainnya tiba-tiba kematian menjemput mereka.. karena hanya Allah yang tahu tentang kematian itu.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk, 67: 2) 

Keluarga yang sangat kita cintai, kita sayangi tak akan mampu mencegah datangnya kematian itu. Sahabat yang selalu bersama dalam suka dan duka tak akan sanggup memisahkan kita darinya. Baju bagus, sepatu, handpone, laptop, makanan yang kita sukai dan  semua yang kita miliki tak akan ada gunanya lagi. Selama kita ada di dunia kita selalu terobsesi dengan keduniawian yang tak akan pernah kita bawa saat kita mati. Semuanya akan berakhir. Kebersamaan dengan orang-orang yang kita cintai, barang-barang kesayangan, tempat-tempat liburan yang menyenangkan, sahabat yang baik hati..semuanya akan menjadi kenangan bagi mereka yang masih hidup. Sedangkan bagi yang pergi yang paling berarti hanyalah AMAL.

Tak ada satu manusia pun yang bisa hidup selamanya di dunia ini. Namun terkadang kita tak pernah menyadarinya. Terkadang kita menepis pemikiran tentang kematian. Kita selalu berfikir bahwa kematian itu hanyalah milik orang yang sudah tua renta, milik orang yang sakit parah atau kritis. Sedangkan kita yang masih muda, ceria, dan sehat, rasanya belum akan mati. Kematian seakan jauh dari kita, kematian seakan tak akan pernah datang kepada kita. Hati kita menyangkal bahwa kita mungkin saja akan segera mati.  Kita terus saja mengejar duniawi, dan melupakan amal demi amal yang harus kita kerjakan untuk bekal kita di akhirat. Astaghfirullah !!..

Nantinya kita akan tercengang, ketika mungkin tiba-tiba sahabat kita yang sama-sama muda, sama-sama ceria, sama-sama sehat tiba-tiba pergi untuk selamanya. Dan jika kita bertamasya ke rumah sakit, setiap hari disana ada yang mengalami kematian, bahkan bayi sekalipun yang baru lahir bisa saja menghadapi kematian. Kita akan tercengang saat anggota keluarga kita ada yang pergi meninggalkan kita. Orang tua yang selalu menyayangi kita, mendoakan kita, memeluk kita, memberikan apa saja yang kita suka, dia pergi..Allah tlah memanggilnya. Semuanya, satu per satu pergi. Waktu akan berganti dan kita pun  akan tiada. Kita ada untuk tiada. Kita hidup untuk menabur benih amal yang akan kita panen di akhirat nanti dan itu yang sering kita lupakan.

Dan kita baru akan benar-benar menyesal ketika giliran kita sendiri yang menghadapai kematian. Ketika nafas kita terhenti, mata kita tertutup, dan tubuh kita terbujur kaku. Tubuh kita akan berteman dengan ulat, bakteri dan hewan-hewan yang berada di dalam tanah. Tubuh kita perlahan membusuk dan habis dimakan oleh hewan-hewan itu. Tulang belulang kita akan hancur dan tak ada lagi kita. Yang tersisa hanyalah nama kita yang terukir di batu nisan yang perlahan juga akan lapuk dan hilang oleh waktu. Nama dan semua kenangan kita dengan keluarga, sahabat akan terkenang saat kita pergi. Namun perlahan demi perlahan, waktu demi waktu kita juga akan terlupakan. Kita tak ada lagi !!. Kita hanya menyesal di alam kubur yang sedang merasakan siksa karena kelalaian kita di dunia !!!! Nau'dzubillah....Astaghfirullah...!

Semoga kita menjadi manusia-manusia yang mau bertaubat dan mendapatkan hidayah dari Allah. Semoga kita benar-benar bisa mempersiapkan amal demi amal yang akan kita bawa saat kita mati. Semoga kita terhindar dari siksa neraka dan azab Allah yang sangat pedih. Semoga kita menjadi manusia yang dirindukan Syurga dan menjadi penghuninya nanti. Semoga kita bisa selalu di jalanNYA. Semoga kita termasuk orang-orang yang lahir dengan tangisan sementara orang-orang disekitar kita tersenyum dan nantinya meninggal dengan senyuman ketika orang disekitar kita menangis. Aamiin :-). Selalu ingatlah kematian, agar hati yang keras bisa menjadi lunak, agar mampu mengikis ambisi terhadap dunia dan agar kita selalu mempersiapkan amal-demi amal untuk menyambutnya.



2 comments:

  1. Iyah...Kita bersaudara dan ada baiknya saling mengingatkan untuk kebaikan...:-) oceh....

    ReplyDelete

next page
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Yutimah Damazier |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net