Pagi ini dingin. Kakiku merintih sepi melambai pelukan selimut.
Tapi aku beranjak tak mendengarkannya. Biarlah kau erang.
Pagi ini hening. Aku bercengkrama dengan diam dan kerisauan.
Menanti aku tegas dan mencari setegap langkah pergi dari sepi.
Pagi ini memang sepi. Hanya hatiku yang seperti pasar. Ia bingar
Bising tak tentu membuatku tak mengerti. Terus berkelakar
Hatiku saling menawar, berebut kata saling meminta dengan ramai.
Tapi aku hanya seperti pelancong yang berjalan terus melewatinya.
Lelah. Namun aku tak pernah sampai dimana aku harus berada.
Jengah. Ingin pergi namun aku masih jua ada di tempat yang sama.
Pagi telah memudar. Keheningan dan kesepian berganti cerah.
Namun kini hatiku yang menjadi sepi, bilik hati merana kedinginan.
Namun kini hatiku yang menjadi sepi, bilik hati merana kedinginan.
Berkelana, namun nyatanya aku bersembunyi di bilik waktu.
Kelelahan mengejarku, meski nyatanya aku masih disini.
Tak beranjak, tak bergerak.
Dalam diam ku mencari sepotong kata : Selamat pagi sepi.
Dalam diam ku mencari sepotong kata : Selamat pagi sepi.
By : Yutia Yashier
No comments:
Post a Comment